Sunday, January 1, 2017

Ainul Mardhiah Sang Bidadari Tercantik Di Surga Firdaus


Suatu pagi hari di bulan Ramadhan, Baginda Nabi SAW sedang memberikan targhib (semangat untuk berjihad) kepada pasukan Islam. Nabi pun bersabda, “Sesungguhnya orang yang mati syahid karena Allah, maka Allah akan menganugerahkannya Ainul Mardhiah, bidadari paling cantik di surga firdaus”. Salah satu sahabat yang masih muda yang mendengar cerita itu menjadi penasaran. Namun, karena malu kepada Nabi dan sahabat-sahabat lain, sahabat ini tidak jadi mencari tahu lebih dalam mengenai Ainul Mardhiah.

Waktu Zhuhur pun tinggal sebentar lagi, sesuai sunah Rasul, para sahabat dipersilakan untuk tidur sejenak sebelum pergi berperang. Bersama kafilah perangnya pun sahabat yang satu ini tidur terlelap dan sampai bermimpi.
Di dalam mimpinya tersebut, dia berada di tempat yang sangat indah yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Dia pun bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

Ia pun bertanya kepada wanita tersebut, “Di manakah ini?”, “Inilah surga firdaus.”, jawab wanita itu. Kemudian sahabat ini bertanya lagi, “Apakah Anda adalah Ainul Mardhiah?”, “Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Kalau Anda ingin bertemu dengan Ainul Mardhiah, dia sedang beristirahat di bawah pohon yang rindang itu.” jawabnya lagi.

Didapatinya oleh sahabat itu seorang wanita yang kecantikannya berkali-kali lipat dari wanita pertama yang ia lihat dan ia pun bertanya, “Apakah Anda Ainul Mardhiah?”, “Bukan saya ini penjaganya. Kalau Anda ingin bertemu dengannya, maka di sanalah singgasananya”.

Lalu sahabat ini pun pergi ke singgasana tersebut dan sampailah ke suatu mahligai. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya yang sedang mengelap-ngelap perhiasan. Sahabat ini pun memberanikan diri untuk bertanya, “Apakah Anda Ainul Mardhiah?”, wanita itu pun menjaba, “Bukan, saya bukan Ainul Mardhiah. Saya penjaganya di mahligai ini. Jika Anda ingin menemuinya, temuilah ia di mahligai itu”.

Pemuda itu pun beranjak dan sampailah ke mahligai yang ditunjukkan. Didapatinya seorang wanita yang kecantikannya berlipat-lipat dari wanita sebelumnya dan sangat pemalu. Pemuda itu pun bertanya, “Apakah Anda Ainul Mardhiah?”, “Ya, benar saya Ainul Mardhiah” jawab wanita tersebut.
Pemuda itu pun berusaha mendekat, tetapi Ainul Mardhiah menghindar dan berkata, “Anda bukanlah seorang yang mati syahid.”

Seketika itu juga pemuda itu terbangun dari mimpinya. Dia pun menceritakan ceritanya ini kepada seorang sahabat kepercayaannya yang dimohonkan untuk merahasiakannya sampai ia mati syahid.

Komando jihad pun menggelora. Sahabat ini pun dengan semangatnya berjihad untuk dapat bertemu dengan Ainul Mardhiah, sehingga ia pun akhirnya mati syahid.


Di petang hari ketika buka puasa, sahabat kepercayaan ini menceritakan mimpi sahabat yang mati syahid ini kepada Nabi. Nabi pun membenarkan mimpi sahabat muda ini dan Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sekarang ia bahagia bersama Ainul Mardhiah”.

No comments:

Post a Comment